ANALISIS IMPLEMENTASI REKAM MEDIS ELEKTRONIK MENGGUNAKAN METODE TAM DI PUSKESMAS PAJANGAN BANTUL
Keywords:
Rekam Medis Elektronik, Metode TAM, PuskesmasAbstract
Latar Belakang: Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib menyelenggarakan Rekam Medis Elektonik (RME), dimana Puskesmas merupakan salah satu Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Indonesia. Penyelenggaraan rekam medis elektronik dilakukan sejak pasien masuk sampai pasien pulang, dirujuk, atau meninggal. Implementasi Rekam Medis Elektronik membutuhkan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM), hardware, keuangan, pimpinan, pelatihan dan dukungan teknis yang menjadi faktor keberhasilan implementasi Rekam Medis Elektronik. Namun, ada beberapa hambatan dalam implementasi misalnya sistem error, desain sistem belum sempurna, sistem yang dipakai belum kompatibel dengan sistem lain, ketrampilan SDM menggunakan komputer kurang, dan listrik yang padam. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi rekam medis elektronik dengan menggunakan metode Technology Acceptance Model (TAM). Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan lokasi Puskesmas Pajangan, Bantul. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dengan metode total sampling sebanyak 30 responden. Responden merupakan pengguna rekam medis elektronik di Puskesmas Pajangan, Bantul. Hasil: Dari penelitian tersebut, diperoleh hasil bahwa dengan adanya rekam medis elektronik, petugas mendapatkan manfaat dan kemudahan dalam menggunakan rekam medis elektronik dengan nilai prosentase persepsi kemudahan pengguna sebesar 74,1% dan persepsi kegunaan sebesar 77,7%. Petugas juga berniat untuk selalu menggunakan rekam medis elektronik yang ditunjukkan dengan nilai persepsi sikap sebesar 77,2% dan persepsi perilaku sebesar 81,8%. Kesimpulan: Penggunaan RME dirasa memberikan manfaat bagi pengguna di Puskesmas Pajangan. Peningkatan kualitas rekam medis elektronik perlu ditunjang dengan berbagai aspek kemudahan sistem sehingga dapat lebih cepat lagi dalam menyajikan data Puskesmas.






