FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SAFETY BEHAVIOR PADA BURUH TKBM DALAM MENAATI SOP BONGKAR MUAT PADA PT PELINDO TERMINAL PETI KEMAS KENDARI

Abstract

Latar belakang : Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) telah menjadi salah satu pilar utama dalam ekonomi makro dan mikro. perilaku keselamatan (safety behavior) dari para buruh TKBM untuk dapat mengurangi terjadinya kecelakaan kerja. Perilaku keselamatan (safety behavior) yang dimaksud adalah bagaimana buruh TKBM tersebut dapat menaati peraturan yang ada di perusahaan dalam menjalankan pekerjaannya Meningkatnya insiden kecelakaan kerja menunjukkan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja wajib menjadi hal yang diutamakan bagi bisnis. Kecelakaan dan penyakit di tempat kerja tidak hanya mengakibatkan kerugian finansial, hilangnya nyawa, dan masalah kesehatan bagi pekerja, tetapi bisa juga mempengaruhi seluruh prosedur produksi, yang mengakibatkan kerusakan lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap masyarakat. Tujuan: penelitian ini Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan safety behavior pada buruh TKBM dalam menaati SOP pelabuhan bongkar muat pada PT Pelindo Terminal Petikemas kendari Tahun 2025. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah buruh TKBM yang bekerja pada PT Pelindo Terminal Peti Kemas Kendari sebanyak 356 Orang. jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 188 responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan accidental sampling. Teknik Pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan teknik dokumentasi dan teknik kuesioner. Hasil: Terdapat hubungan antara lama kerja (p-value 0,021), konflik interpersonal (p-value 0,029), beban kerja (p-value 0,018) dengan safety behavior pada buruh TKBM dalam menaati SOP bongkar muat.Kesimpulan: perlu adanya sosialisasi rutin terkait safety behavior dan penggunaan APD bagi para buruh agar lebih memperhatikan keselamatan saat bekerja. Saran: Perlunya upaya penambahan dan sosialisasi terkait APD dan safety behavior kepada para buruh untuk lebih memperhatikan perlindungan diri agar meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.