PELATIHAN KETERAMPILAN GIZI DETEKSI BERAT LEBIH DAN OBESITAS UNTUK SISWA/SISWI SMK MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA
Keywords:
Pelatihan Keterampilan Gizi, Berat Lebih, Obesitas, RemajaAbstract
Latar Belakang: Berat badan lebih dan obesitas merupakan masalah kesehatan masyarakat global yang semakin meningkat angka kejadiannya. Data menunjukkan prevalensi berat badan lebih dan obesitas meningkat secara signifikan selama 5 tahun terakhir pada berbagai kelompok umur, termasuk remaja. Masa remaja merupakan periode penting untuk mengubah perilaku yang berhubungan dengan berat badan serta mencegah perkembangan obesitas. Berat badan lebih dan obesitas remaja perlu dikendalikan agar kualitas hidup remaja lebih baik dan terhindar dari beberapa penyakit kardiometabolik serta kematian di kemudian hari. Remaja harus memiliki pengetahuan dan keterampilan bagaimana mendeteksi berat badan lebih dan obesitas pada diri mereka. Sehingga kegiatan pelatihan keterampilan deteksi dini berat badan lebih perlu dilakukan dalam upaya pengendalian obesitas di lingkungan sekolah. Tujuan: Sebagai sarana pemberdayaan siswa/siswi SMK Muhammadiyah 4 Surakarta agar memperoleh keterampilan gizi untuk deteksi berat lebih dan obesitas di lingkungan sekolah. Metode: Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dikemas menjadi beberapa tahap, yaitu studi pendahuluan terkait persebaran data obesitas dan berat lebih remaja di Kota Surakarta, skrining awal berupa pengukuran status gizi siswa, serta pelatihan keterampilan pengukuran status gizi bagi siswa. Pelatihan dilakukan melalui penyuluhan materi pentingnya pengendalian status gizi dan praktik cara mengukur tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang, lingkar pinggul, serta status gizi yang diikuti oleh 47 siswa kelas sepuluh SMK Muhammadiyah 4 Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada hari Kamis, 30 Mei 2024 – Senin, 3 Juni 2024 berlokasi di SMK Muhammadiyah 4 Surakarta. Hasil: Kegiatan pelatihan ini menimbulkan peningkatan pengetahuan dari siswa mengenai cara pengukuran antropometri dan status gizi dengan benar. Pelatihan dapat menunjang keterampilan siswa dalam melakukan pengukuran status gizi dan deteksi dini berat badan lebih. Kesimpulan: Kegiatan pelatihan deteksi dini berat badan lebih diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa/siswi atau remaja. Kegiatan ini juga memerlukan kerjasama pihak seperti keluarga dan pihak sekolah dalam mendukung pengendalian obesitas dengan memodifikasi diet di rumah maupun di sekolah.