GAMBARAN MANAJEMEN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN AKTIF DI BANDAR UDARA SANGIA NIBANDERA KOLAKA
Keywords:
Bandar Udara, Organisasi dan Prosedur, Pembinaan dan Pelatihan, Sarana Penyelamatan, Sistem Proteksi Kebakaran AktifAbstract
Latar Belakang: Bandar udara merupakan salah satu lingkungan kerja yang berisiko tinggi mengalami kebakaran. Kebakaran dapat disebabkan oleh proses operasional yang menghasilkan layanan, penggunaan berbagai bahan dan tenaga yang berpotensi menimbulkan api, tingginya aktivitas penumpang dan pekerja, serta penggunaan peralatan. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan manajemen penanggulangan kebakaran elemen organisasi dan prosedur, pembinaan dan pelatihan, sarana penyelamatan, dan sistem proteksi kebakaran aktif. Metode: Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Kantor, Kepala Unit PKP-PK, Petugas PKP-PK, dan Petugas AVSEC. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa Unit PKP-PK telah terbentuk serta petugas PKP-PK terlatih dan memahami tanggung jawabnya. Prosedur tertera dalam dokumen Airport Emergency Plan (AEP) dan telah dijalankan. Pembinaan dan pelatihan bagi petugas PKP-PK dan karyawan dilakukan secara rutin dengan fokus pada penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Sarana penyelamatan yang tersedia mencakup jalan keluar, pintu darurat, pencahayaan darurat, dan tanda petunjuk arah. Serta titik kumpul belum tersedia. Sarana penyelamatan yaitu pintu darurat, pencahayaan darurat, dan tanda petunjuk arah belum sepenuhnya memenuhi indikator. Sistem proteksi kebakaran aktif yang tersedia mencakup Alat Pemadam Api Ringan (APAR), alarm kebakaran, dan hydrant. Serta sprinkle belum tersedia. Sistem proteksi kebakaran aktif yaitu Alat Pemadam Api Ringan (APAR), alarm kebakaran, dan hydrant belum sepenuhnya memenuhi indikator. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian pada organisasi dan prosedur serta pembinaan dan pelatihan telah sesuai dengan KepDirjen Hubud No. PR 30 Tahun 2022. Sarana penyelamatan dan sistem proteksi kebakaran aktif belum sepenuhnya sesuai dengan Permen PU No. 26 Tahun 2008 terutama dengan belum tersedianya titik kumpul, sprinkle dan beberapa indikator yang belum terpenuhi. Disarankan agar pihak bandar udara meningkatkan frekuesi latihan, memasang titik kumpul dan sprinkle, melakukan perawatan, pengecekkan, serta memenuhi indikator pada sarana penyelamatan dan sistem proteksi kebakaran aktif.






