GAMBARAN BIAYA PENGGUNAAN OBAT BPJS DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA RUMAH SAKIT SWASTA DI KABUPATEN BANTUL

Abstract

Latar Belakang : Hiperemesis gravidarum merupakan kondisi mual muntah berat yang dapat menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, dan malnutrisi pada ibu hamil, sehingga memerlukan penanganan medis termasuk penggunaan obat-obatan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya penggunaan obat pada pasien rawat jalan peserta BPJS dengan hiperemesis gravidarum di salah satu Rumah Sakit Swasta di Kabupaten Bantul selama periode Januari–Desember 2024. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan retrospektif, berdasarkan data rekam medis dan biaya pengobatan pasien di salah satu Rumah Sakit Swasta di Kabupaten Bantul pada bulan april-mei 2025. Jumlah sampel yang didapatkan dalam penelitian ini adalah 41 data rekam medis dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya obat per pasien sebesar Rp6.710,08. Obat yang paling sering digunakan adalah Ondansetron 4 mg tablet, sementara obat dengan kontribusi biaya tertinggi adalah Vitamin D3 500 IU tablet, yakni sebesar Rp73.062,00 atau 26,56% dari total biaya keseluruhan. Kesimpulan : Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan dalam pemilihan terapi yang efisien secara ekonomi serta rasional dalam pengobatan hiperemesis gravidarum, terutama bagi pasien BPJS.