PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PERSIAPAN USIA PERKAWINAN DAN PERBAIKAN STATUS GIZI PADA REMAJA
Keywords:
Stunting, Remaja Putri, Status giziAbstract
Latar Belakang : Stunting merupakan masalah gizi yang mendunia dan mempunyai dampak jangka panjang yang serius harus ditangani dari semua sektor. Indonesia menjadi negara dengan kejadian stunting tertinggi ketiga di Asia Tenggara. Oleh karena itu remaja putri sangat diharapkan dalam peran aktifnya secara langsung dalam memutus mata rantai penyebab stunting. Tujuan : pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan peran remaja dalam pencegahan stunting melalui peningkatan pengetahuan akan kesehatan reproduksi maupun peningkatan status gizinya. Metode : pengabdian ini dilakukan memalui penyuluhan pada remaja putri di kecamatan Baguala dan penilaian status gisi melalui pengukuran IMT dan LiLA. Hasil : Dari 36 remaja putri didapatkan kategori usia >20 tahun sebanyak 31% dan usia <20 tahun sebanyak 69%. Pada IMT kategori kurus <18,5 sebanyak 56% dan IMT normal sebesar 24,9%. Pada Kategori LiLA <23,5cm didapatkan nilai 61% dan LiLA >23,5 cm sebesar 19%. Kesimpulan : Sebagian besar dari remaja putri masih memiliki faktor usia yang berisiko dan status gizi yang belum normal. Oleh karena itu remaja harus mempersiapkan kesehatan reproduksinya sejak dini dan membekali diri dengan pengetahuan akan gisi yang baik sehingga mata rantai stunting dapat diputus dengan adanya ibu hamil yang siap secara fisik usianya dan pengetahuanya dalam mengaruh anak.
 
						 
							







