GAMBARAN KEBERADAAN VEKTOR PENYAKIT DAN BINATANG PENGGANGGU DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KENDARI TAHUN 2024

Abstract

Latar Belakang: Kurangnya kebersihan dan sanitasi di rumah sakit meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular, termasuk DBD, yang mencapai 2.000 kasus pada 2022, serta infeksi nosokomial yang berdampak serius pada pasien dan tenaga medis. Keberadaan rawa di sekitar rumah sakit menjadi habitat ideal bagi vektor penyakit. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan keberadaan vektor penyakit dan binatang pengganggu di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari Tahun 2024. Metode: Penelitian deskriptif kuantitatif ini bertujuan menggambarkan keberadaan dan kepadatan vektor serta hewan pengganggu di Instalasi Gizi, Laboratorium, dan Workshop RSUD Kota Kendari pada Desember 2024.  Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling untuk memperoleh data yang representatif. Data vektor (nyamuk dan lalat) dikumpulkan menggunakan alat Black Hole, kecoa dengan semprotan insektisida, dan tikus dengan perangkap. Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan temuan terkait keberadaan dan kepadatan nyamuk, lalat, kecoa, dan tikus. Hasil: rata-rata jumlah lalat yang tertangkap oleh Black Hole selama 2 hari sebanyak 8 ekor. Rata-rata jumlah nyamuk yang tertangkap selama periode yang sama lebih dari 0,025 ekor. Sementara itu, tidak ditemukan kecoa yang tertangkap, dengan rata-rata jumlah kecoa sebesar 0 ekor. Adapun rata-rata jumlah tikus yang tertangkap oleh perangkap tercatat sebanyak 1 ekor. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan vektor di beberapa area RSUD Kota Kendari bervariasi sehingga RSUD Kota Kendari perlu meningkatkan perhatian terhadap vektor penyakit dan binatang pengganggu dengan melakukan pengendalian serta pengukuran kepadatan vektor secara rutin untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit.